KUNG FU
Nama Kelompok :
Anisa Nur Amalia
Kartika Anzani
Intan Nurmalasari
Nisa Mulya Samudro
Nova Novianty
Kelas
: X-7
Kung fu
atau gongfu (功夫, Pinyin: gōngfu) adalah ilmu bela diri yang berasal dari
Tiongkok. Akan tetapi, arti kata Kung fu sebenarnya memiliki makna yang jauh
lebih luas, yakni sesuatu yang diperoleh dalam jangka waktu yang lama dan
dengan ketekunan yang tinggi. Dengan demikian, seorang ahli masak yang hebat
pun dapat dikatakan memiliki Kung fu yang tinggi.
Selain kata Kung fu, istilah Wushu
dan Kundao atau Kuntao juga sering dipakai untuk menyebut ilmu bela diri dari
Tiongkok tersebut. Ilmu Kung fu yang sudah menyebar ke Asia Tenggara (terutama
Indonesia) pada masa lalu disebut Kuntao, demikian menurut Donn Draeger dalam
bukunya yang berjudul Weapons and Fighting Arts of Indonesia. Akan tetapi
istilah Kuntao tersebut sudah sangat jarang dipergunakan pada masa sekarang
ini.
Perkembangan
Pada awal mulanya, istilah Ilmu
atau kemampuan Bela Diri dalam masyarakat Tiongkok adalah Ilmu Silat atau
Wushu, dan bukan "Kungfu". Istilah Kungfu pada masa lalu tidaklah
sepopuler seperti saat ini. Kungfu sendiri lebih menunjuk kepada suatu keahlian
dan keuletan yang khusus dan teruji unggul, misalnya keahlian memasak, keahlian
bercocok tanam, dan lain-lain. Istilah Kungfu menjadi populer setelah seorang
legenda ilmu bela diri, yakni Bruce Lee mempopulerkan istilah Kungfu di belahan
dunia Barat. Tersentak dengan kemampuan, kecepatan dan kekuatan Sang Legenda,
istilah Kungfu menjadi sangat populer dan identik dengan Ilmu Bela Diri
Tiongkok (China) hingga kini.
Ilmu bela diri Kungfu pada
mulanya berkembang dari kebutuhan dan kemampuan manusia untuk bertahan hidup,
baik untuk membela diri dari berbagai jenis serangan binatang buas, berburu
untuk mendapatkan makanan, maupun untuk berperang melawan kelompok manusia lain
yang dianggap menjadi ancaman terhadap keamanan hidup mereka. Dengan semakin
berkembangnya ilmu pengetahuan tentang obat-obatan dan tubuh manusia di
Tiongkok kuno - serta perang saudara yang berkepanjangan, Seni Bela Diri Kungfu
pun berkembang pesat dan menyebar luas, sehingga membawa banyak kontribusi dan
memengaruhi cikal bakal berbagai jenis ilmu bela diri di Asia, seperti Karate,
Jujitsu, Taekwondo, Judo, HapKiDo dan lain sebagainya.
Kungfu mempunyai sejarah dan
merupakan tradisi ilmu bela diri yang sangat panjang, ketat, teruji dan efektif
sejak 5.000 tahun yang lalu, bersamaan dengan munculnya aliran kepercayaan Dao
(Taoisme) yang kemudian berkembang menjadi agama yang memiliki kekhususan sendiri.
Pada tahun 2.500-an mulai bermunculan berbagai aliran Kungfu yang melegenda
hingga kini, dimulai dari Kuil atau Vihara Shaolin (Siaw Liem Sie), Wudang
(Butong), Omei (Emei-Gobi), Kun Lun, Hua San, Thian San, Khongtong dan
lain-lain. Secara umum, terdapat 100 lebih aliran Kungfu dan ribuan jurus serta
berbagai jenis ilmu yang unik dan aneh, mulai dari yang paling keras dan ganas
(external arts) hingga ilmu yang paling lembut dan ringan seperti kapas
(internal arts). Berbagai aliran dan ilmu yang masih eksis hingga kini adalah
Hung Gar, Lohan, Ngo Cho, Pek Ho, Eng Jiaw, Qin Na, Wing Chun, Tai Chi Quan,
Hsing I, Ba Gua, Yi Quan, Fan Zi Quan, Chang Quan dan lain-lain.
Para Pendekar Kungfu masa lalu
yang terkenal memberikan kontribusinya dalam Dunia Kungfu Tiongkok antara lain:
1) Bodhidharma (Da Mo/Tat Mo atau
Daruma dalam bahasa Jepang). Beliau adalah pendeta spiritual Zen Budha dari
India yang bertapa sembilan tahun di Kuil Shaolin dan pencipta berbagai jenis
ilmu legendaris seperti: Ilmu Perubahan Urat dan Otot (Yi Jin Jing/I Chin
Ching), Sembilan Matahari (Kiu Yang Cin Keng), Otot Kawat Tulang Besi (Tiet Sin
Kun), Baju Besi Emas (Genta Emas), Lima Jurus Hewan, Jari Zen, dan lain-lain.
Namun sayangnya, beberapa di antara ilmu tersebut sudah lenyap. Konon pada saat
menyeberang lautan hingga ke Tiongkok, beliau hanya berdiri di atas sebatang
dahan kecil, dan di tembok gua tempat pertapaan Bodhidharma di Kuil Shaolin
hingga kini terdapat bayangan lekuk tubuhnya yang terbentuk pada saat ia
bermeditasi dan bersandar di tembok gua tersebut. Selama sembilan tahun
bermeditasi di gua tersebut, Bodhidharma mampu mendengar pembicaraan berbagai
jenis mahluk hidup, misalnya semut yang berada di sana.
2) Thio Sam Hong (Thio Kun
Po/Zhang Jun Bao/Zhang San Feng). Di masa mudanya, Thio Sam Hong adalah murid
yang sangat berbakat di Kuil Shaolin. Karena diperlakukan semena-mena oleh para
seniornya, beliau keluar dari Kuil Shaolin dan belajar mengembangkan Kungfu
sendiri dengan memperhatikan berbagai fenomena alam seperti terpaan angin keras
terhadap pohon bambu, pertarungan bangau dan ular, kokohnya pertahanan belalang
sembah dari terpaan angin, dan lain-lain. Setelah mengerti dan memahami
Intisari Alam Semesta, Thio Sam Hong muda menyepi di gunung Hua San untuk
menyempurnakan ilmu-ilmunya. Pada saat beliau turun gunung, beliau menjelajahi
seluruh Tiongkok dan mengadu ilmunya dengan para ahli bela diri dan para
pendekar dari berbagai aliran. Berdasarkan literatur kuno, tercatat dua
pertarungan yang sangat terkenal. Pertarungan yang pertama adalah pertarungan
antara Thio Sam Hong dengan pegulat nomor satu Mongol yang sangat besar, kuat
dan agresif. Belakangan diketahui bahwa pegulat tersebut juga sangat ahli dalam
berbagai aliran Kungfu Tiongkok. Pegulat Mongol tersebut konon mengalahkan
banyak petarung Kuil Shaolin dan sejumlah pendekar aliran keras lainnya.
Pertarungan antara Thio Sam Hong dengan Pegulat Mongol tersebut dimenangkan
oleh Thio Sam Hong dengan ilmu barunya, yaitu Tai Chi QuanTaijiquan.
Pertarungan kedua adalah pertaruangan Thio Sam Hong yang seorang diri
mengalahkan lebih dari 100 orang gangster di sarang penyamun hanya dengan
tangan kosong. Semenjak itu, Thio Sam Hong diakui oleh seluruh kalangan
persilatan sebagai Pendekar Tanpa Tanding saat itu. Setelah merasa cukup dalam
perantauanya, Thio Sam Hong naik ke gunung Wudang (Butong) dan mendirikan
Perguruan Wudang dengan basis utama pengajarannya, yaitu Taoisme. Thio Sam Hong
sendiri diyakini merupakan Pencipta Ilmu Tai Chi, dan sangat ahli dalam Ilmu
Tao Yin (Nei Kung). Konon Thio Sam Hong hidup dalam 3 (tiga) zaman dinasti,
yakni Dinasti Song, Dinasti Yuan (Monggol, dan Dinasti Ming (Han), dan Thio Sam
Hong dikenal sebagai immortal Taoist.
3) Yue Fei (Jenderal Yue Fei,
Tangyin-Provinsi Henan, 1103-1142). Beliau adalah Jenderal Patriot yang
terkenal dari Kekaisaran Dinasti Song (960-1279) yang bertempur melawan invasi
suku bangsa Jin (Jurchen/Juchen) dan hingga akhir hayatnya tetap setia membela
negara walaupun difitnah dan dihukum mati oleh penguasa lalim. Jenderal Yue Fei
dipercaya sebagai Pencipta Kungfu internal dan eksternal, yakni: Hsing - I
(Xingyiquan) dan Penyempurna Eng Jiaw (Cakar Elang). Pada masa mudanya,
Jenderal Yue Fei belajar dari Bhiksu Shaolin yang bernama Jow Tong/Lai Chin.
Selain ahli dalam pertarungan tangan kosong, Jenderal Yue Fei juga ahli dalam
18 senjata Shaolin khususnya ilmu Tombak Tunggal. Konon ilmu tombaknya setara
dengan ilmu tombak Keluarga Marga Yang (Ilmu tombak Keluarga Yang merupakan
ilmu silat keluarga turun temurun yang sangat khas dan tinggi serta hanya
sedikit Ahli/Pendekar yang mampu menandingi ilmu mereka pada zamannya.
Berdasarkan catatan kuno, diketahui bahwa ilmu tombak tingkat tinggi Keluarga
Yang mempunyai sejumlah keistimewaan unik, yakni : Ilmu Tombak Naga
Melekat/Naga Berpilin dan Ilmu Tombak (Toya) Naga Perkasa yang mampu
melumpuhkan/membunuh lawan tanpa menyentuh fisik. Catatan : Keluarga Yang juga
merupakan Patriot Sejati terakhir yang tetap setia hingga akhir kejatuhan
Kekaisaran Dinasti Sung oleh Monggol). Kungfu Hsing I sendiri sempat lenyap
dari dunia persilatan pasca meninggalnya Jenderal Yue Fei hingga sampai
ditemukan kembali Kitab Kungfu Hsing I yakni Kitab 10 Prinsip Hsing-I
peninggalan Jenderal Yue Fei menjelang akhir Dinasti Ming oleh Ji Long Feng (Ji
Jike). Kemudian Ji Long Feng menurunkan Kungfu Hsing I ke Keluarga Ma, Cao Ji
Wu dan lain-lain hingga akhirnya muncul Kuo Yun Shen dan Sun Lutang sebagai
ahli-ahli Kungfu Hsing I yang luar biasa.
4) Qi Jiguang (1528-1588). Beliau
adalah salah satu Jenderal Patriot yang terkenal lainnya dari Dinasti Ming
(1368-1644). Pada umur 22 tahun, Qi Jiguang bertempur dan mengusir tentara
Monggol yang dipimpin Altan Khan yang berupaya menjajah Tiongkok kembali
(1548-1552). Beliau bersama Yu Dayao dan Tan Lun terkenal sebagai Patriot yang
membasmi habis perompak dan bajak laut Jepang (rata2 para perompak tersebut
merupakan ex-Samurai yang kalah perang dan bekerjasama dengan perompak Tiongkok
atau penguasa setempat yang lalim)yang kerap kali merampok di daratan Tiongkok
khususnya wilayah Fujian dan Zhejiang. Paska pembasmian tersebut, tidak ada
perompak atau bajak laut Jepang yang berani kembali lagi karena kemampuan
bertempur dari tentara Jenderal Qi Jiquang yang luar biasa. Beliau mencatat dan
mewariskan seluruh ilmu Kungfunya dalam Kitab "Ji Shou Ching Hua"
yang saat ini menjadi salah satu pusaka yang melengkapi pustaka Kungfu
Tiongkok.
5) 5 Leluhur Shaolin. Pasca
pembakaran Kuil Shaolin dalam pertempuran kedua antara para Pendeta Kuil
Shaolin dengan 50.000 Tentara Qing bersenjata lengkap dan modern yang dibantu
para Lhama Tibet dan Praktisi Pak Mei (White Eyebrow).
Kelima leluhur Shaolin tersebut
adalah :
1) Choi Tak-Chung (蔡德忠)
2) Fong Tai-Hung (方大洪)
3) Ma Chiu-Hing (馬超興)
4) Wu Tak-Tai (胡德帝)
5)Lee Sik-Hoi (李式開)
Berdasarkan literatur lama,
disebutkan bahwa Kuil Shaolin hancur total dan terbakar selama 40 hari 40 malam
dalam serangan tersebut. Seluruh catatan kuno ribuan tahun termasuk sejumlah
ilmu Kungfu legendaris dan senjata pusaka hilang atau habis terbakar. Dari
ribuan Biksu dan non Biksu Shaolin, hanya 5 orang yang lolos dari serangan
tersebut dan kemudian mereka menyebar keseluruh Tiongkok sembari menyebarkan
Shaolin Kungfu serta perlawanan anti Dinasti Qing. Kehancuran Kuil Shaolin
diakibatkan oleh adanya pengkhianatan oknum Shaolin yang ternyata adalah
antek-antek Dinasti Qing yang menyusup dan menabur racun diberbagai titik
sumber air dan makanan para Bhiksu. Pada saat serangan kedua tersebut, kondisi
fisik yang keracunan telah menyebabkan hilangnya kemampuan bertarung para
Bhiksu dan Non Bhiksu Shaolin. Dalam pertarungan pertama, para Petarung Kuil
Shaolin berhasil mengusir puluhan ribuan tentara Dinasti Qing yang bersenjata
lengkap. Kegagalan dalam serangan pertama tersebut, membuat Kaisar Qing di
puncak kemarahan. Sang Kaisar mengumpulkan tentara-tentara terbaik dari setiap
legiun dan merekrut seluruh ahli bela diri Kungfu (termasuk para Lhama Tibet
dan Praktisi Pak Mei) yang loyal kepada Dinasti Qing untuk bersama-sama
menyerbu Kuil Shaolin serta menpersiapkan strategi penyusupan/perusakan dari
dalam Kuil Shaolin. Dikemudian hari, 5 Leluhur Shaolin ini identik pula dengan
5 Tokoh Utama yang terkenal, yakni :
a) Hung Hei-Koon 洪熙官 Hóng Xīguān/Hung Hei Gun.
Beliau adalah Pencipta Kungfu
Hung Gar. Hung Hei Koon adalah murid utama dari Bhiksu Gee Sin Sim See. Beliau
terkenal sebagai Ahli Gung Gee Fok Fu Kuen (Siu Lum Fook Fu Kuen)dan Cakar
Harimau Sejati. Jurus cakar harimaunya terkenal sangat ganas dan bertenaga.
Kebanyakan korban keganasan jurus Cakar Harimau Hung Hei Koon adalah para
tentara Qing dan antek-antek Manchu.
b) Lau Sam-Ngan 劉三眼 Liú Sānyǎn/Lau Sam Ngan.
Beliau adalah Pencipta Kungfu Lau
Gar dan dikenal dengan julukan "Lau si Mata 3". Kemampuan Kungfu Lau
Sam Ngan sangat tinggi sekali. Beliau dikenal mampu bertarung menghadapi
keroyokan tentara Qing dan para praktisi Kungfu lainnya tanpa harus menoleh
seolah2 terdapat "mata lain" dibelakang kepalanya.
c) Choi Kau-Yee 蔡九儀 Cài Jiǔyí/Choy Gau Yi.
Beliau adalah Pencipta Kungfu
Choi Gar
d) Lee Yau-San 李友山 Lǐ Yǒushān/Li Yau San.
Beliau adalah Guru dari Chan
Heung, Pencipta Kungfu Lei Gar (Choi Lei Fut)
e) Mok Ching-Kiu 莫清矯 Mò Qīngjiǎo/Mok Ching Giu,
Beliau adalah Pencipta Kungfu Mok
Gar
6) Wong Fei Hung (Huang Fei Hong,
Fushan, 1847-1924). Beliau hidup pada zaman Dinasti Qing (1644-1912) dan
tercatat sebagai Patriot Nasionalis, Ahli Kungfu, Pendiri rumah obat Pho Chi
Lam dan sekaligus Shinshe Akunpuntur yang sangat terkenal dengan berbagai jenis
ilmu Kungfu seperti : Ilmu Pasangan Harimau dan Bangau, Tendangan Tanpa
Bayangan, Tinju Besi, Toan Ta, Toya 8 Diagram dan lain-lain. Murid-murid Beliau
yang sangat terkenal antara lain : Lam Sai Wing, Leung Fong, Tang Fung dan Lin
Wan Gai. Wong Fei Hung merupakan anak dari Wong Kei Ying, salah satu Pesilat
terkenal dari "10 Harimau Kanton". Pada umur 16 tahun, Wong Fei Hung
mendirikan Perguruan Silat di berbagai wilayah, yakni : Shuijiao, Diqipu,
Xiquan dan Guangdong. Selain itu, Beliau juga mendirikan Rumah Obat Pho Chi Lam
dan menjadi Instruktur Pelatih Mliter Termuda pada Resimen V Tentara Kanton.
Pada masa hidupnya, Wong Fei Hung terkenal dengan berbagai pertarungan baik
dengan para pesilat lokal maupun petarung asing demi mempertahankan
"China's Pride" yang pada saat itu jatuh hingga ke titik terendah. 2
(Dua) pertarungan yang sangat terkenal adalah pada saat Wong menjatuhkan lebih
dari 50 orang pesilat gangster/bajak laut di pelabuhan hanya dengan sebatang
toya dan pertarungan kedua adalah pada saat Beliau bersama dengan Liu Yong Fu
berperang langsung dengan tentara Jepang di Taiwan. Beliau sendiri merupakan
murid langsung dari Pengemis Sakti So (Beggar So), Lam Fuk Sing, Lin Fu Cheng
dan ayahnya sendiri yang notabene adalah anak dari Wong Tai, murid langsung Luk
Ah Choi, Ahli Kungfu Hung Gar dan sekaligus murid langsung dari Biksu Shaolin
terkenal : Gee Sin Sim See, Li Bak Fu & Hung Hei Koon.
7) Hua Yan Jia (Fok Yuen Gap/Ho
Goan Ka, Tianjin, 1868-1910). Beliau adalah Pendiri Chin Woo Athletic
Association (Jing Wu Men) yang hingga kini telah tersebar lebih dari 50 cabang
di USA, Kanada, Argentina, Peru, Makau, Hongkong, China, Jepang, Wales,
Selandia Baru, Srilanka, Vietnam, Australia, Singapura, Thailand, Malaysia dan
lain-lain. Beliau merupakan Pendekar Kungfu yang terkenal sangat nasionalis dan
juga lahir dari Keluarga Pesilat aliran Huo. Pada awalnya, Hua Yan Jia tidak
diperbolehkan belajar Ilmu Silat karena kondisi tubuhnya yang lemah dan sering
sakit. Namun karena kemauan yang keras dan bakat yang tinggi, secara diam2 Hua
Yan Jia muda selalu mengintip kakak2nya dan para murid Ayahnya (Huo Endi) pada
saat latihan. Konon ilmunya semakin sempurna setelah berjumpa dengan salah satu
Patriot Kungfu yang terkenal : Wang Wu, Si Golok Besar yang memoles kemampuan
Hua Yan Jia muda. Kemampuan bertarung Hua Yan Jia teruji pertama kali pada saat
Beliau mengalahkan Ahli Kungfu Selatan bernama "Du" yang sebelumnya
justru mengalahkan Keluarga Huo pada saat pertarungan tahunan antar Keluarga
Pesilat. Pada masa hidupnya, baik Beliau maupun muridnya Liu Zhensheng terkenal
sebagai Pendekar Kungfu yang banyak mengalahkan berbagai praktisi aliran
beladiri dari berbagai negara seperti Pegulat, Petinju, Ju Jit Su/Pejudo dan
Karateka dari Rusia, Inggris dan Jepang. Pertarungan pertama Huo Yan Jia dengan
Petarung Barat terjadi pada tahun 1901 dalam pertarungan terbuka di Taman
Xiyuan, Tianjin. Huo Yan Jia mengalahkan Pegulat Terkuat Rusia (Pertarungan
tersebut merupakan "Show of Force" Kekaisaran Rusia untuk melemahkan
mental rakyat China) secara telak dengan cara mengangkat dan melemparnya keluar
dari panggung pertarungan. Pertarungan kedua terjadi pada tahun 1909 dengan
Juara Tinju Inggris berpostur tinggi besar, O'Brien. Huo Yan Jia kembali
mengalahkan lawannya dengan jurus ciptaannya, yakni Kungfu Mi Zhong. Dalam
perkembangan selanjutnya, Huo Yan Jia lebih banyak menerima tantangan dari
Petarung Jepang dan tidak ada yang dapat mengalahkan Beliau pada saat itu.
Sayangnya, Huo Yan Jia meninggal terlalu cepat, yakni pada umur 42 (tahun 1910)
dan berdasarkan hasil otopsi Tianjin Municipality Police Laboratory, ditemukan
racun arsenik dalam tubuh Huo. Para petinggi Chin Woo dan Dokter pemeriksa
menduga bahwa racun tersebut terkait dengan hasil pertarungan terakhir dengan
Japanesse Judo Association ("JJA") yang berakibat banyaknya anggota
JJA yang menderita kekalahan telak atau luka fatal di matras pertarungan.
8) Chan Tzi Ching. Beliau
merupakan pewaris utama Kungfu Cakar Elang dari aliran Keluarga Marga Lau.
Beliau terkenal sebagai Petarung Kungfu yang tidak terkalahkan dan semua
lawannya ditaklukan hanya dalam 3 jurus dan/atau dengan Pukulan 3 Inchi. Pada
masa tersebut, hanya Huo Yan Jia sendiri yang mampu mengimbangi ilmu Kungfu
Chan Tzi Ching. Tertarik dengan kemampuan bertempur yang luar biasa, Huo Yan
Jia mengundang Chan Tzi Ching untuk turut mengajar di Chin Woo, Shang Hai pada
tahun 1910. Setelah kematian Huo Yan Jia akibat terkena racun arsenik dari agen
rahasia Jepang, Chan Tzi Ching meneruskan perjuangan Huo Yan Jia dan banyak
bertarung dengan sejumlah praktisi bela diri Jepang dan Barat namun tidak ada
satupun yang dapat mengalahkan Beliau hingga akhir hayatnya.
9) Fan Xu Dong. Beliau mempunyai
postur tubuh yang tinggi dan besar namun mempunyai kemampuan ilmu meringankan
tubuh yang luar biasa pada zamannya. Beliau merupakan salah satu ahli totok
Kungfu Belalang Sembah (Praying Mants) dan Golok Besar (Guan Dao). Fan Xu Dong
terkenal sebagai Petarung Kungfu Patriot yang turut serta dalam pemberontakan
Boxer karena tidak tahan dengan perilaku negara-negara Barat dan Jepang yang
pada saat itu mencelakakan rakyat dan ingin menjajah Tiongkok menjelang akhir
Dinasti Qing. Terdapat sejumlah pertarungan terkenal antara Fan Xu Dong dengan
sejumlah petarung yang mewakili 8 negara, yakni pertarungan pertama adalah pada
saat Beliau menjawab tantangan jagoan Samurai Jepang dalam pertarungan hidup
mati secara terbuka di Shandong. Fan Xu Dong membabat tubuh sang Samurai
menjadi 2 bagian dalam hitungan detik pada saat itu dengan menggunakan senjata
Guan Dao. Pertarungan kedua terjadi pada tahun 1875, Fan Xu Dong mewakili
Perguruan Kungfu Yantai untuk menjawab tantangan dari Juara Nasional Gulat
Rusia. Pertarungan kembali dimenangkan oleh Fan Xu Dong secara telak. Setelah
kemenangan tersebut, Fan Xu Dong banyak bertarung dengan petarung2 Rusia namun
tidak ada satupun yang dapat mengalahkannya hingga Beliau pulang ke Tiongkok
kembali.
10) Keluarga Chen Tai Chi : Chen
Fa Ke. Chen Fa Ke adalah salah 1 (satu) generasi penerus ke-17 Tai Chi aliran
marga Chen yang sangat terkenal pada masa hidupnya karena tidak ada satupun
lawan yang dapat mengalahkannya dan Beliau mengalahkan seluruh lawan2nya tanpa
mencederai mereka sedikitpun. Beliau sendiri merupakan anak dari Chen Chang
Xing, salah satu Tai Chi Master aliran Chen yang terkenal. Pertarungan Beliau
yang paling terkenal adalah pertarungan bebas atau "Leitai" selama 17
hari di Beijing. Selama 17 hari tersebut, Chen Fa Ke mengalahkan seluruh
lawan-lawannya hanya dengan ilmu Tai Chi aliran Chen. Banyak Ahli Bela Diri
baik aliran keras maupun lembut serta berbagai aliran Bela Diri lain yang
mengakui bahwa Chen Fa Ke adalah Pesilat Tak Terkalahkan pada zamannya. Chen Fa
Ke dijuluki "Taiji Yi Ren" (The Best Tai Chi Master) dan "Quan
Shen" (Martial Saint) oleh para praktisi bela diri dunia. Tai Chi aliran
Marga Chen berpusat di Desa Chen (Chen Jiagao) dan hampir seluruh penduduk desa
tersebut adalah praktisi Tai Chi. Berdasarkan catatan sejarah, Tai Chi aliran
Chen ini diperkenalkan pertama kali oleh Chen Wan Ting, pensiunan Jenderal
Dinasti Ming.
11) Keluarga Yang, Yang Lu Chan
(Yang Fu Kui). Beliau adalah Pendiri Tai Chi aliran marga Yang. Pada masa
hidupnya, Beliau juga terkenal sebagai Pendekar dengan julukan "Yang Wu Di
= Yang Tak Terkalahkan". Keturunan Beliau dan penerusnya yang sangat
terkenal antara lain : Yang Chien Hou, Yang Shao Hao, Yang Cheng Fu, Yang Ban
Hou & Chen Man Ching. Ilmu Tai Chi Yang Lu Chan sendiri terkenal dengan
sejumlah julukan, yakni Mien Quan (Cotton Fist)dan Hua Quan (Neutralising
Fist).
12) Kuo Yun Shen (Guo Yun Shen/Yu
Sheng). Beliau terkenal sebagai Pendekar kosen baik dari ilmu silat maupun Nei
Kung yang sangat tinggi. Beliau adalah ahli Kungfu Hsing - I (Xing Yi). Kuo Yun
Shen dijuluki "Ban Bu Peng Kuo" karena terkenal dengan penguasaan
ilmu Peng Quan ("Crushing Fist") yang sempurna, salah satu ilmu dari
5 Elemen Hsing I). Konon Ilmu Tapak Kapasnya mampu merontokkan tubuh lawan
cukup hanya dengan menyentuhnya. Kuo Yun Shen pernah menepuk 10 batubata dengan
lembut dan semuanya hancur terburai. Beliau sendiri adalah murid terbaik dari
Master Li Luoneng dan tidak pernah terkalahkan oleh siapapun pada zamannya.
Hanya satu orang yang dapat mengimbangi Master Kuo Yun Shen, yakni Tung Hai
Chuan dalam pertarungan sengit selama 3 hari 3 malam yang berakhir seri dan
akhirnya mereka menjadi sahabat baik yang saling bertukar ilmu Kungfu.
13) Sun Lutang (Sun Fu Quan).
Beliau adalah Pencipta Tai Chi aliran Sun dan terkenal sebagai Ahli Hsing I dan
Bagua. Beliau merupakan murid dari berbagai Ahli Kungfu seperti Bhiksu Wu, Kuo
Yun Shen, Li Kui Yuan, Cheng Ting Hua (Ahli Baguazhang), Hao Wei Chen (Ahli Wu
Yu Xiang Tai Chi) dan lain-lain. Julukan Beliau adalah : "Pendekar Kepala
Harimau" dan "Lebih Pintar daripada Monyet Aktif".
14) Tung Hai Chuan (Dong
Haichuan). Beliau adalah pencipta ilmu Baguazhang (Zhuan Zhang)dan terkenal
tidak terkalahkan pada zamannya. Salah satu pertarungan terkenalnya adalah
pertarungan 3 hari 3 malam dengan Master Kuo Yun Shen yang berakhir seri.
Selain ahli Baguazhang, Beliau juga ahli dalam ilmu Bafanshan, Hongquan,
Xingmengquan, Jinggangquan, Erlangquan dan Lohanquan. Tung Hai Chuan sendiri
dikenal memiliki Ilmu Khusus lainnya yang dinamakan "Langkah Awan/Awan
Bearak" sejenis Ilmu Meringankan Tubuh yang luar biasa yang dapat
dimainkan bersamaan dengan ilmu Baguazhang.
15) Yip Man (Ip Man, Foshan,
Namhoi 1898-1972). Beliau merupakan salah satu ahli Kungfu Wing Chun ternama
dan terkenal sebagai Pesilat yang tak terkalahkan namun sangat "low
profile". Beliau merupakan murid langsung dari Chan Wah Sun, Ng Chung Sok
& Leung Bik (anak dari Leung Jan). Selama di Foshan, Tiongkok, Beliau
mempunyai beberapa murid yang terkenal antara lain : Lok Yiu, Chow Kwong
Yue,Kwok Fu, Lun Kai,Chan Chi Sun dan Lui Ying. Pada saat di Hongkong, sejumlah
murid Beliau yang terkenal adalah Leung Sheung, Lok Yiu, Chu Song Tin, Wong
Shun Leung, Lo Man Kam dan Li Siau Lung/Li Jun Fan (Bruce Lee).
Yip Man merupakan anak dari
sebuah keluarga pedagang yang kaya dan sangat dermawan. Asal muasal
ketertarikan Yip Man belajar Kungfu dikarenakan Keluarga Yip Man mengijinkan seorang
Master Kungfu yang telah berumur yakni Master Chan Wah Shun untuk melestarikan
Kungfu dengan cara mengajar sekelompok murid di lingkungan kuil keluarga.
Master Chan memiliki reputasi sebagai Ahli Kungfu yang baik hati karena sering
membela kepentingan rakyat kecil yang tertindas oleh gerombolan perampok,
penjahat atau pejabat yang semena-mena. Yip Man yang saat itu berumur 9 tahun
sering mengamati latihan Master Chan dan murid-muridnya. Beliau sempat memohon
agar diterima menjadi murid Master Chan, namun Master Chan yang pada saat itu
berumur 60 tahun lebih sudah tidak ingin menerima murid lagi. Namun Yip Man
muda adalah seorang yang sangat keras keinginan dan pantang menyerah, walaupun
ditolak berkali-kali, Yip Man tetap pantang menyerah.
Untuk menguji keinginan dan
kesungguhan Yip Man, Master Chan menyatakan akan menerimanya sebagai murid jika
dia mampu membayar uang latihan sebesar tiga tael perak. Keesokan harinya, Yip
Man justru datang dengan membawa seluruh tabungannya yang berjumlah 300 keping
perak! Master Chan melihat bahwa Yip Man memiliki keinginan dan kesungguhan
yang sangat kuat untuk belajar Kungfu Wing Chun. Setelah berdiskusi bersama
dengan orang tuanya Yip Man, akhirnya Master Chan menerima Yip Man sebagai
murid terakhirnya.
Yip Man belajar Kungfu Wing Chun
dengan Master Chan selama empat tahun atau hingga Master Chan meninggal dunia.
Untuk lebih memperdalam ilmu Kungfunya, Yip Man kemudian belajar selama 2.5
tahun dengan senior yang lain, yakni Ng Chun. Ketika Yip Man berumur 16 tahun,
orangtuanya mengirimnya ke Hong Kong untuk bersekolah di St Stephen's College.
Dengan cepat popularitas Yip Man berkembang pesat di St Setphen's College
karena Beliau sering melayani dan memenangkan pertarungan terbuka baik dengan
para seniornya ataupun praktisi aliran bela diri lain yang rata-rata berbasis
Kungfu, Tinju dan Karate. Pada saat itu, Kungfu Wing Chun mulai populer sebagai
aliran Kungfu baru yang handal diluar aliran-aliran yang telah ada.
Yip Man muda sangat menyukai
pertarungan hingga pada suatu saat Beliau memperoleh informasi bahwa di pabrik
sutera salah seorang temannya, terdapat seorang Ahli Kungfu yang luar biasa
namun telah berumur 50 tahun. Ahli Kungfu tersebut tinggal di perahu nelayan
yang bersandar dekat pelabuhan Hongkong. Yip Man kemudian menemui sang Master
dan meminta petunjuk dari sang Ahli Kungfu. Namun sang Ahli Kungfu tersebut
justru meminta Yip Man untuk mendemonstrasikan Kungfu Wing Chun-nya. Setelah
melihat beberapa jurus Yip Man, sang Ahli Kungfu tersebut justru meledek bahwa
ilmu Kungfu Wing Chin Yip Man sebenarnya masih jauh dibawah standar Ahli Kungfu
Wing Chun! Merasa bahwa kemampuannya direndahkan, Yip Man menantang sang Ahli
tersebut untuk bertarung. Dalam satu-dua gerakan, Yip Man justru terlempar ke
perairan! Setelah berkali-kali mencoba menyerang dengan berbagai jurus rahasia
yang dipelajarinya selama ini, akhirnya Yip Man menyadari bahwa Ahli Kungfu
yang ditemuinya ini adalah Ahli Kungfu tingkat tinggi karena seluruh serangan
Yip Man tidak dapat mengenai sasaran! Akhirnya Yip Man pun menyerah dan
menyatakan keinginannya untuk belajar dari sang Ahli Kungfu tersebut. Tertarik
dengan bakat dan kemampuan Yip Man, Ahli Kungfu tersebut menerima Yip Man
sebagai muridnya. Belakangan Yip Man baru tahu bahwa Ahli Kungfu tersebut
ternyata adalah Master Leung Bik yang masih satu "lineage/akar"
dengan ilmu Kungfu Master Chan Wah Sun. Master Leung Bik sendiri merupakan Ahli
Kungfu dari berbagai aliran namun lebih memfokuskan diri pada aliran Kungfu
Wing Chun. Namun selama ini, tidak ada orang/ahli Kungfu lainnya yang tahu
bahwa Master Leung Bik sebenarnya adalah Ahli Kungfu Wing Chun hingga
kedatangan Yip Man!
Kungfu Wing Chun Master Leung Bik
dan Master Chan Wah Sun sebenarnya berasal dari akar yang sama, yakni Shaolin
Wing Chun Ng Mui namun Master Leung Bik melakukan sejumlah perubahan sesuai
dengan pengalaman bertarungnya selama ini sehingga terdapat perbedaan pola dan
jurus yang antara Kungfu Wing Chin Tradisional dengan Kungfu Wing Chun
miliknya. Setelah belajar selama 2.5 tahum, Master Leung Bik telah mewarisi
seluruh ilmunya kepada Yip Man dan meminta Yip Man untuk menyebarluaskan Kungfu
Wing Chun kepada khalayak ramai. Seiring dengan selesainya masa studi Beliau,
Yip Man kembali ke Foshan dan bercita-cita untuk melaksanakan mandat gurunya.
Yip Man mengajarkan seluruh kemampuannya kepada rekan-rekan seperguruan namun
keinginan tersebut sempat menemui ganjalan karena salah seorang seniornya tetap
ingin mempertahankan tradisional Wing Chun sehingga sempat terjadi pertarungan
antara Yip Man dengan seniornya. Namun pada akhirnya sang senior dapat menerima
bahwa ilmu Kungfu yang baik adalah ilmu Kungfu yang dapat beradaptasi dan
berubah sesuai dengan perkembangan yang ada. Selama di Foshan terjadi banyak
peristiwa yang mengubah jalan hidup Master Yip Man, mulai dari masuknya
penjajahan Jepang hingga sejumlah pertarungannya dengan ahli-ahli bela diri
Jepang yang menindas rakyat kecil. Yip Man sering menjawab tantangan para ahli
bela diri Jepang yang berupaya merontokkan mental rakyat Tionghoa dengan
mengadakan sejumlah turnamen bela diri. Kemenangan demi kemenangan diraih
dengan mudah dan cepat dalam setiap pertarungan hingga akhirnya Yip Man harus
dilarikan dari Foshan ke Hongkong kembali karena menjadi target pembunuhan.
Pada awal mulanya di Hong Kong,
Yip Man bekerja di restoran dan sehari-harinya mengajar Kungfu Wing Chun kepada
Wong Sheung Leung, salah seorang praktisi Kungfu Pak Mei dan sekaligus murid
pertama Yip Man. Kehidupan di Hongkong yang keras sering menyebabkan Yip Man menerima
banyak tantangan baik dari aliran Kungfu maupun bela diri lainnya. Pada
umumnya, Yip Man menolak secara halus tantangan tersebut namun pada akhirnya
pertarungan tetap tak terhindarkan. Yip Man tidak pernah mengalami kekalahan
sekalipun atau melukai lawan-lawannya dalam setiap pertarungan dan pada umumnya
setelah pertarungan selesai, para lawan-lawannya justru sangat segan terhadap
Yip Man karena sikap Yip Man yang rendah hati dan ksatria. Setelah mengajar
ilmu Kungfu Wing Chun selama 20 tahun di Hongkong, Master Yip Man meninggal
dunia.
16) Bruce Lee (Lee Jun Fan/Lee
Siau Lung). Beliau adalah praktisi Kungfu Wing Chun dan sekaligus pendiri
aliran bela diri baru: Jeet Kune Do (Intercepting Fist). Beliau adalah aktor
sekaligus seniman bela diri yang memulai perjalanan di bidang bela dirinya dari
hobi berkelahi di jalanan, termasuk dengan anggota-anggota geng mafia. Pada
masa hidupnya, beliau terkenal dengan sejumlah pertarungan nyata dengan
berbagai praktisi bela diri baik pada waktu shooting;; film maupun pada
hari-hari yang telah ditentukan. Berikut adalah daftar pertarungan Bruce Lee
yang tercatat:
a) Pada tahun 1958, Bruce Lee
mengalahkan Juara Tinju Boxer Inggris tiga kali, Gary Elms, di ronde ketiga
dengan KO dalam kejuaran Hongkong Inter School Amateur Boxing Championship.
b) Sebelum berhadapan dengan Gary
Elms, Bruce Lee mengalahkan Shen Yuen, Lieh Lo, dan Yang Huang; semuanya di
ronde pertama dengan KO.
c) Bruce Lee mengalahkan Pu
Chung, Ahli Kungfu Choy Li Fut dengan KO di ronde pertama dalam pertarungan
Full Body Contact. Sponsor pertarungan tersebut adalah Wong Sheung Leung.
d) Dari tahun 1959 hingga 1960,
Bruce Lee terlibat banyak pertarungan di jalan dan rata-rata korbannya KO atau
cacat, sehingga pihak kepolisian menjadi sibuk akibat kesukaannya tersebut.
e) Pada tahun 1962, Bruce Lee
mengalahkan Uechi, juara Karate Sabuk Hitam, dengan KO dalam waktu 11 detik, di
Seattle. Taki Kimura, salah seorang murid sekaligus sahabat Bruce Lee, justru
menghitung KO tersebut dalam waktu 10 detik.
f) Pada saat shooting film The
Big Boss di Thailand, Bruce Lee menjawab tantangan para Muai Thay dengan
meng-KO wakil mereka hanya dalam hitungan detik.
g) Pada saat shooting film Enter
the Dragon, Bruce juga menjawab tantangan seorang karateka Sabuk Hitam dengan
meng-KOnya dalam hitungan detik.
h) Dalam beberapa kesempatan,
Bruce menjawab tantangan dari berbagai ahli bela diri baik dengan menggunakan
tangan kosong maupun senjata, namun semua lawannya rata-rata mengalami nasib KO
atau tidak dapat melanjutkan pertarungan. Pada umumnya pertarungan tersebut
disaksikan banyak orang atau ahli-ahli bela diri lainnya.
i) Pertarungan yang terlama dan
cukup menguras energi Bruce Lee adalah pada saat beliau berhadapan dengan Wong
Jack Man, ahli Xing Yi, Kungfu Shaolin Selatan dan Tai Chi. Konon Wong Jack Man
adalah petarung Kungfu dari Chin Woo School. Pertarungan selesai dalam waktu
20-25 menit dengan kemenangan Bruce Lee. Pada kesempatan lain, Wong Jack Man
mengajukan tantangan kembali namun Bruce Lee tidak pernah menanggapinya.
Belajar dari pertarungan-pertarungan tersebut, Bruce mengintegrasikan seluruh
kemampuan dan ilmu bela dirinya dan akhirnya menciptakan aliran bela diri baru,
yakni Jeet Kune Do.
Akhirnya seiring dengan semakin
pesatnya kemajuan dan keterbukaan negara Tiongkok, berbagai jenis dan aliran
ilmu bela diri Kung fu berangsur-angsur digabung dan distandarisasi menjadi
suatu bentuk olahraga yang dapat dipertandingkan secara internasional, yang
saat ini dikenal sebagai Wushu atau "Seni Tempur".
Teknik Totokan ala Kungfu Cina
Teknik totokan adalah salah satu
teknik yang paling misterius dalam banyak legenda seni beladiri Tiongkok. Di
dalam fiksi-fiksi seni Kungfu Martial, para master Kungfu dapat melumpuhkan,
melukai bahkan membunuh orang dengan menotok titik tertentu pada tubuh lawan.
Apakah teknik perkelahian ini ada dalam kehidupan nyata? Ya! Seorang bernama
Cai Yujian ditemukan mahir pada teknik ini.
Cai berguru dengan seorang biksu
dari Perguruan Kungfu Kuil Shaolin (Chinese Kungfu), tempat ternama untuk seni
beladiri Tiongkok. Setelah puluhan tahun latihan keras ia akhirnya menguasai
teknik totokan (Chinese Martial). Belakangan ia telah mengundurkan diri dari
dunia persilatan dan memulai kehidupan duniawi sebagai seorang usahawan. Kini
sedikit orang yang tahu dia sebagai master Kungfu.
Menurut koran Dahe China, Cai
kini menjadi seorang usahawan dari sebuah perusahaan teknologi yang bermarkas
di Hong Kong. Pada tanggal 21 Februari, Cai telah diundang untuk
mendemonstrasikan teknik totokannya. Ketika ia dengan cepat menyentuh tulang
rusuk kanan seorang wartawan dengan jari tangan kirinya, wartawan itu tiba-tiba
tertunduk karena rasa nyeri seketika di bagian tulang rusuk kanan dan daerah
perutnya diiringi perasaan yang kuat pada organ dalam dan isi perutnya.
Wartawan tersebut kemudian
mengungkapkan bahwa terasa organnya seperti sedang ditekan bersamaan. Rasa
sakit tersebut segera diikuti oleh kelumpuhan total dan kesulitan bernafas
(Kungfu Chinese). Ketika berusaha menjerit, wartawan itu hanya bisa
mengeluarkan dua patah kata. Ia kemudian berusaha menggerakkan lengannya untuk
meringankan sakit, tetapi nyerinya malah datang lebih hebat.
Cai kemudian dengan cepat mulai
menepuk bahu, ketiak dan punggung bagian atas wartawan tersebut sambil
memintanya membungkukkan badan dan menghembuskan nafas. Beberapa saat kemudian,
rasa sakit itu lenyap dari sang wartawan hampir seolah-olah tidak pernah
terjadi.
3 Tenaga Dalam Seni Bela Diri Kungfu
Inilah landasan untuk mempelajari Kungfu sejati. Seorang yang
mempelajari bela diri Kungfu harus ingat 3 hal, yakni :
* Wen ( pengetahuan dan budaya)
* Wu ( kedisplinan diri, latihan
yang tekun, tekad yang bulat)
* Dao ( Keagamaan, Ketuhanan Yang
Maha Esa, ketenangan batin)
Inilah landasan untuk mempelajari Kungfu
sejati. Tahapannya sendiri ada 3 yaitu : (maaf pakai bahasa hakka
* Tam (tekad, keyakinan terhadap
diri sendiri, teman, Guru, dan Kungfu)
* Lip (tenaga, latihan yang
berkesinambungan, latihan rutin bukan latihan keras)
* Kungfu (teknik, dll)
Kungfu sendiri mengenal 3 tenaga :
* Gwa Kang (Way Kung) -->
tenaga luar
* Nay Kang (Nei Kung) -->
Tenaga Dalam (ada yang disebut tenaga bumi, Fa Jing, Fa Li, dll)
* Gin Kang --> Ringan badan,
dibagi 2 horizontal dan vertikal.
Ujian dalam mempelajari kungfu
ada 3:
* Harta --> godaan untuk
memperoleh keuntungan besar
* Tahta --> Godaan untuk
memperoleh kedudukan
* Sex --> ini godaan terbesar
Berikut istilah yang dipakai
dalam praktisi kungfu:
* Jue Li - Kekuatan Bertempur
* Jue Di - Gulat
* Ji Ji - Teknik bertarung
* Wu Ji - Teknik Bela diri
* Xiang Pu - Pertarungan menanduk
* Xiang Po - Pertarungan antara
* Shou Po - Tinju
* Zuo Jiao - Mencengkram dan
melempar
* Quan Fa - Teknik pukulan
* Quan Shu - Seni Pukulan
Yang lebih mengejutkan lagi,
seketika bagian yang diserang oleh tapak tangan Cai tidak terasa sakit sama
sekali.
"Jika saya tidak membebaskan
anda dalam satu menit, anda bisa lumpuh," jelas Cai. "Dalam lima
menit, akan menimbulkan kerusakan otak yang signifikan."
Ia mengatakan bahwa Teknik
Totokan Tapak Shaolin adalah murni teknik pertarungan (Chinese Martial)
berhadapan jarak dekat. Titik-titik akupunktur yang dimanfaatkan tergolong
sistem dari 36 titik utama. Jika titik-titik ini tidak dibebaskan setelah
ditotok dengan teknik Kungfu Chinese ini, kerusakan besar akan timbul pada
tubuh manusia.
Teknik Pernafasan Dalam Kung Fu
Memiliki tubuh yang sehat
merupakan dambaan bagi setiap orang, kondisi fisik yang prima dan kuat
merupakan keuntungan bagi yang memilikinya. Dengan itu setiap orang akan lebih
mudah untuk melakukan aktivitas kesehariannya. Ironisnya untuk mendapatkan
kesehatan dan kondisi fisik prima, banyak orang melupakan pola hidup sehat,
padahal kita tahu bahwa hal itu membuat tubuh tak bugar.
Cara yang paling sederhana dan
mudah untuk sehat adalah berolahraga, salah satunya adalah dengan belajar ilmu
bela diri kungfu di Kung Fu Schools/Shaolin Kungfu. Selain tubuh menjadi sehat,
dengan Kungfu Fighting orang mempunyai kemampuan untuk menjaga diri. Sebagai
ilmu bela diri, kungfu juga bermanfaat untuk membangun kesehatan fisik dan
pikiran.
Kungfu merupakan sebuah seni
(Shaolin Kung Fu) yang dikenal dengan filosofi hukum alam semesta untuk
mencapai kesehatan dan kondisi tubuh yang harmonis.
Dengan melakukan gerakan-gerakan
dalam seni bela diri kungfu (Kungfu Shaolin), kita bisa mengaktifkan
syaraf-syaraf yang ada di seluruh tubuh, hal itu akan membuat tubuh jadi sehat.
Selain teknik bela diri, kungfu
juga memiliki metoda pernapasan yang sangat berperan dalam meningkatkan
kebugaran dan melestarikan kesehatan tubuh, nama metoda tersebut adalah Qigong,
yaitu suatu teknik pernapasan yang melibatkan gerakan tubuh, dengan teknik
gerakan yang ringan seperti tarian yang lembut, maka seseorang dapat
menyelaraskan kesehatan fisik dan mental sekaligus. Lihat Academy Kung Fu dan
Kungfu Shaolin
Ada tiga unsur penting yang
dilibatkan dalam berlatih qigong yaitu : shen (sikap tubuh), xi (teknik
pernapasan dan xin (jantung), ketiganya berada dalam gerakan yang terus menerus
dan berlangsung secara berbalikan. Dengan melakukan gerakan-gerakan yang tepat
dalam berlatih qigong, tubuh terasa ringan dan lemas sehingga memandu Qi (
energi ) dapat dengan mudah menjalar keseluruh tubuh, setelah itu tubuh akan
merasakan getaran energi yang berdampak positif bagi kesehatan fisik dan
mental.
Berlatih qigong dapat dilakukan
dengan cara berdiri, sambil duduk atau bisa juga dengan posisi berbaring dan
dapat dilakukan setiap hari selama kurang lebih dua jam. Klik di Kungfu Schools
dan Kungfu Academy
Mudah-mudahan tulisan yang
singkat ini memberi kita pengetahuan tentang bahwa untuk sehat dan bugar ada
cara yang mudah dan sederhana, yaitu QIGONG.selamat mencoba.
Komentar
Posting Komentar