GALAU
Ada sebuah
kelurga anggota DPR yang mempunyai 4 orang supir wanita 4 orang pelayan rumah atau pembantu dan
mempunyai satu orang anak yang cantik, bernama Mawar. Suatu hari sang majikan
atau ayah mawar akan pergi berolahraga ke suatu tempat fitness lalu istri nya
keluar kamar dan berteriak “ayaaaahhh ibu ingin ikut ayah pergi ke fitness biar
badan ibu sexy” lalu si ayah berkata “ ibu tidak usah ikut sudah dirumah saja
jaga Mawar, sepertinya Mawar sedang tidak baik” . Namun si ibu tetap memaksa
ayah untuk ikut ke tempat fitness dengan ke 4 supirnya dan rumah di ambil alih
oleh ke 4 pembantu. Mungkin beberapa saat setelah kedua orang tuanya pergi
mawar pun keluar dari kamarnya lalu berjalan menuruni tangga dan masuk ke dalam
kamar ke dua orang tuanya, ke 4 pembantu rumah tersebut melihat kondisi di
dalam rumah yang sangat sepi akhirnya ke 4 pembantu tersebut mencoba untuk
mengetuk pintu kamar dan berkata “nyonyaa tuaan bangun sudah siang” namun tidak
ada sautan seorangpun dari dalam kamar tersebut, akhirnya mereka berfikir
bagaimana caranya agar majikanya itu keluar dari kamar lalu mereka menyangka
bahwa cara membangunkan mereka sangat halus akhirnya mereka mencoba untuk
membangunkan dengan cara tidak halus mereka mencoba nya satu satu, yang pertama
mencoba yaitu pelayan yang kurus, iya membangunkan dengan cara sangat kasar ia
membangunkanya dengan mencoba menendang pintu hingga sepatu pelayan tersebut
lepas dari kakinya lalu kata pelayan yang lain “‘huuuss huuss’’ seorang pelayan
yang gendut berkata “cara mambangunkan nyonya dan tuan yang baik itu mengunakan
kata permisi,assalamualaikum,punten”. Lalu pelayan yang kurus tadi mencoba
kembali dengan menyisipkan kata assalamualaikum,punten,permisi namun setelah ia
menggunakan kata tersebut ia kembali menendang pintu dan akhirnya pelayan yang
merambut gondrong mencoba membangunkan majikanya tetapi ia membangunkan dengan
cara berbicara satu satu ya tepat pasti tidak akan berhasil lalu pelayan yang
tinggi mempunyai ide agar kita masuk lalu menutup lubang hidung sang majikan,
namun cara tersebut ditolak oleh semua rekan pembantu akhirnya dengan sangat
terpaksa pelayan yang tinggi mencoba masuk ke kamar, lalu ketika ia keluar
kamar, ternyata pelayan tersebut keluar dengan membawa Mawar yang terpergoki
sedang mencuri perhiasan ibunya. Lalu mawar sendiri membawa pisau dan mengancam
agar pembantunya tidak melaporkan apa yang ia lakukan kepada kedua orangtuanya,
namun na’as ketika ia berjalan mundur ternyata orang tuanya sudah pulang dan ia
bertubrukan dengan ibunya dan byaaaaaaaaarr perhiasanya pun jatuh berserakan
dilantai ayahnya yang melihat kejadian itu segera menarik mawar dan menamparnya
beberapa kali lalu sang ibu selalu menahanya agar tidak memukul dan menamparnya
lagi tetapi si ayah malah berkata “Mawar ini sudah kurang ajar bu! Berarti yang
selama ini mencuri uang ibu itu adalah mawar”. Namun tiba tiba mawar menggigil
dan sempat terjatuh, lalu para pembantu segera mengangkat Mawar dan mencoba
menenangkanya di kursi. Setelah kejadian itu, sang ayah pergi untuk bekerja.
Namun sang ibu tetap menjaga mawar dan menyuruh para pelayanya untuk
mengantarkan mawar ke dalam kamar, sedangkan ibu Echa menelfon seorang dokter.
Tak lama kemudian sang dokter pun dating, si ibu segera membuka pintu lalu
tanpa basa-basi dokter dan si ibu menuju ke kamar mawar untuk memeriksa mawar.
Para pelayan yang berada dilantai bawah lalu membicarakan tentang kejadian yang
tadi di alami, dan mereka pun mulai heran dengan mawar karna akhir akhir ini ia
menjadi aneh, matanya sering sekali berwarna merah, badannya pun sering mengigil
dan kalau berbicara tidak jelas. Mereka pun menyimpulkan bahwa itu adalah tanda
tanda sakau dan berarti mawar itu pecandu narkoba. Namun mereka aneh mengapa
seorang mawar berani menggunkan narkoba? akhirnya salah satu dari mereka
berkata “kalian pernah tidak melihat mawar sering bercanda bersama orang tuanya?”
“tidaakk” “justru itu non mawar itu tidak pernah diperhatikan oleh orang
tuanya” “ohhh.. mungkin non mawar itu sering mencuri uang untuk membeli narkoba?”.
Selagi asyik berbicara tiba-tiba dokter dan bu Echa pun turun ke bawah. Bu Echa
sangat sedih sekali ketika mendengar hasil periksa dokter. Tak lama berselang
dari dokter pulang akhirnya sang ayah pun dating, si ibu pun langsung
menghampiri suaminya sambil berkata “maafkan ibu ayah ibu tidak bisa menjaga
mawar” ayah pun bingung, dan akhirnya ibu menjelaskan bahwa mawar itu sakau ia
pecandu narkoba ayahpun marah dan berkata “ ini
tidak bisa dibiarkan masa anak seorang DPR pecandu narkoba!!!” lalu para
pelayan disuruh untuk membawa mawar ke bawah namun setelah melihat ke dalam
kamar semua pelayan itu pun terkejut dan berkata kepada majikanya bahwa mawar
kabur dan loncat dari jendela, lalu sang ayah memerintahkan para pelayannya
untuk mengejar mawar.
Sedangkan mawar sedang asyik berada di
diskotik jalanan, dan melihat para dancer menari dan menunjukn keunggulan satu
sama lain, di sela kegiatan para pelayan datang dan menanyakan ke salah satu
kelompok dancer dan mereka bertanya apakah mereka melihat mawar, mereka semua
pada tidak tau dimana keberadaanya karena mereka tidak mengenali mawar. Tak
lama kemudian seorang wanita dari kejauhan merkata “yang dicari mereka itu aku”
semua orang pun merasa kaget akhirnya mawar berkata kalau ia ingin ikut ke
salah satu kelompok dancer itu namun ia ditolak karena mereka beranggapan kalau
mereka itu dancer NO narkoba NO alcohol lalu mereka pun pergi, hanya tinggal
ada mawar dan para pelayanya. Lalu para pelayan membujuk agar mawar pulang tapi
mawar tidak mau, mereka terus berusaha untuk membujuk tetapi tetap saja mawar
keras kepala dan tidak mau pulang akhirnya para pelayan pun lelah dan meninggalkan
mawar sendirian di jalanan.
Mawar pun berjalan jalan sendiri
hingga ia sampai si sebuah pemukiman yang kumuh dan berisikan pemulung dan
pengemis, saat ia di pemukiman itu tiba-tiba ia pingsan, lalu ditolong oleh
beberapa warga disekitar. Setelah mawar tersadar ia berkata “siapa kalian?”
“kita orang yang membantu kamu saat kamu pingsan tadi” kata para pemulung. “terimakasih,
kalian telah menolongku. Oh ya sebelumnya aku mau jujur, bahwa aku pergi dari
rumah karna aku pecandu narkoba”. Para pemulung yang mendengar perkataan itu
pun kaget dan segera menjauhi ia. Sebagian pemulung bahkan megusirnya namun
hanya ada satu pemulung yang masih mau membantu ia.
Setelah itu mawar berkata “katakan
kepada orang tua ku, maafkan aku dan aku sudah siap untuk pergi” lalu mawar pun
menghembuskan nafas terakhirnya dipelukan para pemulung tersebut bukan
dipelukan orang tuanya.
Unsur
instrinsik:
1.
Tema : Kurangnya perhatian orang
tua kepada anaknya
2.
Penokohan :
- Tuan Edo :
keras
- Nyonya
Echa : baik, penyabar
- 4
pembantu: lucu, baik
- Pemulung:
Sebagian pemulung bersifat baik
3. Alur
: Maju
4. Latar
: Rumah dan Kolong Jembatan
5. Amanat
: Seharusnya orang tua lebih memerhatikananaknya dari pada pekerjaannya. Dan
bagi anaknya, walaupun tidak di perhatikan oleh orang tuanya, seharusnya tidak mengambil
jalan yang negative.
Komentar
Posting Komentar