Tafsir
Quran Ali Imran ayat 159
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Artinya : Maka disebabkan rahmat dari
Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap
keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.
Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila
kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
Kontekstualisasi
Nabi Muhammad SAW sebagai rasul-Nya
merupakan rasul yang memiliki sifat rahim dan rauf (At taubah : 128). Dua nama
tersebut merupakan bagian dari asmaul husna. Nabi Muhammad memang mempunyai
sifat kasih sayang dan lemah lembut. Mengapa begitu? Pada saat nabi melakukan
dakwah di kota Mekkah, beliau mengalami banyak kesusahan baik itu dicaci maki,
diejek ataupun diusir. Sehingga beliau melakukan hijrah ke kota Madinah untuk
berlindung dan terus berdakwah. Namun, jika seorang nabi Muhammad tidak mempunyai
rasa lemah lembut dan kasih sayang terhadap umatnya maka nabi tentu akan
berdo’a kepada Allah untuk mengirim adzab kepada umatnya berbeda halnya dengan
yang dilakukan oleh nabi Nuh yang berdo’a untuk menenggelamkan seluruh dunia
dan telah bersiap membuat perahu di atas gunung.
Selain itu juga, bukti nabi mempunyai
rasa kasih sayang adalah bahwa paman nabi yang kafir dimintakan ampunannya
kepada Allah. Namun Allah tidak mengabulkannya. Walaupun disisi lain memang
paman nabi membantu nabi Muhammad dalam berdakwah. Setelah nabi Muhammad datang
ke kota Madinah dan mendirikan Negara, semua orang yang berada di negaranya di
berikan rasa kasih sayang termasuk kepada orang-orang Nasrani yang ada di
Madinah.
Nabi menjadi seorang guru tak berbeda
dengan kehidupan dakwah, politik dan kekeluargaannya. Beliau memberikan
pelajaran yang sama terhadap umatnya terlihat saat ditanya oleh orang yang
berbaju putih ketika menanyakan perihal iman, islam dan ihsan. Beliau menjawab
dengan ramah dan lembut, walaupun orang yang berbaju putih tersebut tidak
dikenalnya
Dari ayat tadi
terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Kasih sayang adalah
hadiah Tuhan yang diberikan kepada para pimpinan agama. Siapa yang
ingin menasihati orang lain, hendaknya dilakukan dengan kasih sayang.
2. Di
samping melakukan musyawarah, jangan melupakan tawakal
kepada Allah.
Komentar
Posting Komentar